kali ini saya mau cerita sdikit pengalaman yang baru saya alami beberapa hari yang lalu,
Rabu siang,16 Mei 2012..ngerasa butuh refreshing sepulang dari kampus saya mengunjungi Malioboro,iya..hal itu sudah sering saya lakukan sebelumnya,ketika saya benar-benar sudah penat dengan rutinitas saya sebagai mahasiswa,saya pasti bakalan ngebolang sendirian keMalioboro :P gak tau knapa,saya suka,saya senang dan strees saya hilang ketika saya menikmati beberapa jam dijalanan Malioboro dalam kesendirian, hehehe.. Malioboro itu selalu ramai,gak pernah sepi,sudut kota Jogja yang gak pernah tidur,dan jika saya lelah berjalan,disana telah tersedia tempat untuk beristirahat,sejujurnya saya bukanlah orang yang terlalu suka keramaian,tapii..saya suka duduk2 disana sambil ngeliatin keramaian,berbagai rutinitas terjadi disana,banyak pedagang kaki lima,tukang becak,peminta2,wisatawan,bahkan mungkin orang2 yang sedang bosan dgn keseharian'a seperti saya,hehehe...duduk disana seperti memiliki teman walaupun pada kenyataan'a sya sedang sendirian :) *oke!mukadimah'a sudah terlalu panjang--v oke,jdi cerita'a, dari beberapa kali saya ngebolang sendirian itu,Rabu kmarin adalah yang paling berkesan :) nah,yukk kita mulai ajj crita'a,fufufufu :P
Turun diShelter Kepatihan -sya menggunakan TransJogja- lalu saya menyusuri jalanan Malioboro yang dipenuhi oleh pedagang kaki lima dengan berbagai barang jualan mereka,saya membeli beberapa barang diMirota Batik dan selanjutnya saya menuju tempat favourite saya,ya!!tempat beristirahat di depan Museum Banteng, Nah,disinilah cerita'a dimulai, baru saja saya duduk disana,saya ditawari jeruk oleh mbah2 yang sudah sangat tua yang kalau dikampung saya mungkin sudah tidak bisa bekerja lagi--" sayapun membeli jeruk tersebut dan tidak branjak dari tempat duduk sya,sperti yang saya katakan diawal tdi,saya suka memandangi jalanan Malioboro yang crowded itu,sampai tiba2 datanglah bapak2 paruh baya yang menawari saya jasa ojek,dan tentu saja saya tolak karena saya belum bermaksud beranjak dari tempat ternyaman tersebut.
Si Bapak tukang ojek,-yang belakangan saya tau bernama Pak Benny- itu akhirnya memutuskan untuk duduk ditempat yang sama dengan saya,dan Pak Benny membuka percakapan dengan menanyakan tempat tinggal saya,lalu mengalirlah percakapan basa-basi diantara kami,sehingga saya tau sedikit dari riwayat hidup bapak Benny tersebut :)
Bapak Benny itu berasal dari daerah Timur negara kita ini,tepatnya dari Maluku, Pak Benny menikah dengan perempuan Jogja dan sudah 30tahunan tinggal disini,dan hal yang paling mengejutkan adalah Pak Benny ternyata adalah Alumni dari Universitas yang sama dari tempat saya berkuliah sekarang,tetapi berbeda jurusan,Pak Benny adalah seorang sarjana Tekhnik Geologi dari UPN "V" Yogyakarta yang lulus pada tahun 1981 -kalo sya tdk slah ingat,hehehe- dan dari Pak Benny saya tau kalo ada sarjana terbaik UPN angkatan 1979 -dengan jurusan yang sama dengan Pak Benny- yang sekarang berprofesi sebagai tukang becak diMalioboro--" dari Pak Benny saya tau kalo bpak tersebut sudah lama menyerah untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak baginya--a
Pak Benny sendiri masih mensyukuri kehidupannya yang sekarang ini,setidaknya dia pernah bekerja ditempat yang sesuai dengan jurusannya,Ya!Pak Benny pernah bekerja di pengeboran minyak dari salah satu perusahaan asing, namun karena sesuatu hal yang tidak perlu saya ceritakan,pak Benny akhir'a memutuskan untuk pulang keJogja. Setelah tidak memiliki pekerjaan,pak Benny mencukupi keperluan keluarga'a dengan menjadi Guide freelance diseputaran Malioboro, selama 10 tahunan pak Benny bekerja sebagai guide freelance yang mungkin pendapatannya tidak seberapa,dan stelah anak2nya menyelesaikan pendidikan mereka,barulah Pak Benny berhenti menjadi guide freelance tersebut.
Pak Benny baru sebulanan menjalani profesi'a sebagai tukang ojek,dia mengaku mnjadi tukang ojek untuk membunuh kejenuhan dan mungkin menurut saya,untuk mendapatkan tambahan dalam menghidupi istri dan diri'a sendiri. Dari Pak Benny saya tau bahwa banyak dari para tukang becak diJogja ini memiliki riwayat pendidikan yang lumayan tinggi,walau tidak sampai Strata 1 ataupun Diploma,tetapi banyak dari mereka yang merupakan lulusan SMA,yang seharusnya bisa memiliki pekerjaan yang lebih bagus dari pekerjaan yang mereka geluti sekarang.
Begitulah realita kehidupan yang terjadi disekeliling kita,kita sering mendengar bahwa negara kita ini kekurangan SDM,tetapi sepertinya kita harus mengubah pemikiran itu skarang. Negara kita tercinta ini memiliki begitu banyak SDM yang tidak diberdayakan,tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang cukup bagi mereka menyebabkan mereka bekerja serabutan dan menyia-nyiakan ilmu yang mereka miliki,dan dari pemikiran pak Benny dan saya juga menyetujuinya,kata pak Benny tabiat orang jawa itu adalah "mangan ora mangan sing penting ngumpul" yah begitulah,kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintah dalam hal ini,tetapi masyarakat disini juga seharusnya memiliki kemauan untuk memiliki hidup yang lebih layak,mereka bisa saja bertransmigrasi ke daerah2 Indonesia lainnya yang memiliki jumlah penduduk yang lebih sedikit dan masih membutuhkan banyak tenaga kerja,mereka tidak seharusnya hanya memilih menetap dikampung kelahiran mereka atau malah memilih untuk mencari pekerjaan di ibukota, oh Tuhann,pulau jawa ini sungguh sudah sangat penuh,apalagi Jakarta. jadi apa yang mereka harapkan jika mereka juga memilih untuk tetap tinggal di pulau jawa ini??
well,Pak Benny juga sempat bercerita tentang kehidupan keluarga'a,hehehe...tetapi tidak perlulah saya ceritakan disini juga,itukan masalah pribadi si bapak :) skarang,saya hanya bisa berdoa untuk kebahagiaan bapak Benny,smoga pak Benny bisa hidup bahagia disisa hari2nya yang smoga masih tersisa banyak. saya senang dapat teman ngobrol yang cerdas seperti Pak Benny :) tetapi,waktu sudah semakin sore dan saya harus segera pulang dan kembali kerutinitas saya--a jadi,saya pamit dan berterima kasih kebapak Benny dan saya pulang dengan pikiran yang sedikit lebih fresh dari sebelum'a.. dan disini saya akan mengakhiri tulisan saya kali ini :)
Annyeong!!! :D
